Pada tanggal 24 Mei 2025, Pesantren Qomaruddin Gresik bekerja sama dengan Manuskripedia.id menyelenggarakan kegiatan ilmiah bertajuk “Seminar dan Pameran Turats Ulama Nusantara” yang dilaksanakan di Ruang Baca Universitas Qomaruddin. Kegiatan ini mengusung tema “Menjawab Tantangan Zaman: dari Tradisi Sorogan hingga Turats di Genggaman”, yang bertujuan membahas tantangan kontemporer dalam pelestarian dan pengembangan warisan intelektual ulama Nusantara (turats), khususnya dalam konteks pesantren.
Kegiatan seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten dalam bidang filologi dan kajian turats, antara lain Wahyu Muryadi (Founder Manuskripedia), Lora Usman Hasan Al-Akhyari dan Lora Kholili Kholil (Lajnah Turats Syaikhona Kholil), serta Drs. Kiai Mudhofar Utsman (Ma’had Jam’iyah Ulya Universitas Qomaruddin). Dalam pemaparannya, para narasumber menggarisbawahi urgensi revitalisasi tradisi intelektual pesantren melalui digitalisasi, pengarsipan, dan kajian kritis terhadap manuskrip klasik yang diwariskan oleh ulama terdahulu.
Kiai Mudhofar menyoroti pentingnya integrasi teknologi dalam pelestarian turats, dan menyampaikan bahwa Pesantren Qomaruddin telah menginisiasi digitalisasi serta katalogisasi naskah-naskah manuskrip sebagai respon terhadap transformasi digital. Hal ini dipandang sebagai bentuk adaptasi pesantren terhadap perubahan zaman, tanpa meninggalkan substansi keilmuan tradisional.
Sementara itu, Lora Kholili menegaskan bahwa pelestarian turats tidak hanya berhenti pada upaya dokumentasi, tetapi juga harus disertai dengan kegiatan tahqiq naskah secara ilmiah. Ia menyebut bahwa pendekatan tekstologi dalam kajian turats dapat membuka ruang interpretasi dan kontekstualisasi yang lebih relevan terhadap kebutuhan umat Islam di era kontemporer.
Ayung Notonegoro, Ketua Komunitas Pegon, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan pentingnya membangun kesadaran kolektif di kalangan santri, akademisi, dan masyarakat umum terhadap pelestarian turats sebagai khazanah intelektual yang tidak ternilai. Ia menekankan bahwa turats bukan sekadar objek sejarah, tetapi merupakan sumber otoritatif dalam konstruksi ilmu keislaman yang hidup dan terus berkembang.
Kegiatan ini juga mencatat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Manuskripedia, Tim Pelestari dan Pengembangan Khasanah Pesantren (TPPKP) Qomaruddin, dan Pascasarjana Universitas Qomaruddin. MoU ini bertujuan untuk mengembangkan program berkelanjutan dalam konservasi, digitalisasi, serta pengkajian ilmiah terhadap manuskrip-manuskrip pesantren.
Selain seminar, rangkaian kegiatan ini juga menampilkan pameran manuskrip yang diselenggarakan oleh Manuskripedia dan TPPKP Qomaruddin dengan dukungan Dinas Kearsipan Provinsi Jawa Timur. Pameran ini memperlihatkan sejumlah koleksi naskah klasik pesantren yang berhasil menarik ratusan pengunjung dari kalangan santri, mahasiswa, hingga penggiat sejarah dan kebudayaan. Pameran tersebut menjadi sarana edukatif dalam membangun kesadaran publik akan pentingnya konservasi literatur Islam klasik di Nusantara.
Kegiatan ini menandai pergeseran paradigma dari pelestarian berbasis individu menuju gerakan kolektif dalam menjaga warisan keilmuan Islam. Dengan pendekatan akademik dan pemanfaatan teknologi informasi, kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya sistematis mempertahankan kesinambungan intelektual Islam Nusantara. Turats tidak hanya dipandang sebagai artefak masa lalu, tetapi juga sebagai sumber epistemologis yang layak dikaji secara kritis dan dikembangkan untuk menjawab tantangan zaman.