Transformasi Pendidikan Tinggi Islam

PascaUQ. Pendidikan tinggi Islam di Indonesia menghadapi tantangan yang semakin kompleks di era Revolusi Industri 4.0 dan munculnya konsep Society 5.0. Dalam upaya untuk menghadapi perubahan zaman ini, Pascasarjana Universitas Qomaruddin ikut andil mengikuti Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) ke-IX di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pascasarjana Agama Islam Swasta Indonesia (APAISI) . Acara yang dihelat pada tanggal 04 November 2022 ini membahas tema penting, yaitu “Penguatan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Islam Berbasis Penjaminan Mutu dan Kampus Merdeka di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 pada Abad 21”.

Memahami Tantangan Pendidikan Tinggi Islam di Era Digital

Tema RAKERNAS kali ini mencerminkan kebutuhan mendesak untuk memahami perubahan yang terjadi di dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi Islam. Selain itu, Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 telah mengubah lanskap pendidikan secara signifikan, memperkenalkan konsep-konsep baru seperti keterhubungan digital yang mempengaruhi cara kita belajar, mengajar, dan berkolaborasi.

Penguatan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Islam

Salah satu fokus utama dalam RAKERNAS ini adalah penguatan kelembagaan pendidikan tinggi Islam. Di tengah persaingan global yang semakin ketat, penjaminan mutu menjadi hal yang sangat penting. Lembaga pendidikan tinggi Islam perlu memastikan bahwa standar mutu yang tinggi diterapkan untuk menjaga kualitas pendidikan yang diselenggarakan. Diskusi dan pertukaran pengalaman dalam RAKERNAS membantu lembaga-lembaga ini untuk memperbaiki praktik-praktik terbaik dan mengadopsi inovasi dalam proses pendidikan.

Baca : Sinergi Pendidikan Agama Islam

Membahas Peran Kampus Merdeka

Selain itu, peran kampus merdeka juga menjadi fokus dalam RAKERNAS. Kampus merdeka adalah konsep yang menekankan pada kemandirian mahasiswa dalam mengatur kurikulum, memilih metode pembelajaran, dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Dalam era digital ini, kampus merdeka menjadi semakin relevan karena memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berubah.

Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran

Penggunaan teknologi juga menjadi fokus penting dalam RAKERNAS. Integrasi teknologi dalam pembelajaran adalah kunci untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tuntutan era digital. Metode pembelajaran yang inovatif, seperti pembelajaran berbasis daring, simulasi virtual, dan pembelajaran adaptif, dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi profesional yang siap berkompetisi di pasar kerja global.

Kolaborasi dan Langkah Strategis

RAKERNAS bukan hanya sekedar forum diskusi; selain itu, juga merupakan ajang kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi Islam, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam diskusi ini, kemudian disepakati langkah-langkah strategis untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh pendidikan tinggi Islam, mulai dari peningkatan kualitas pendidikan hingga pengembangan infrastruktur teknologi pendidikan.

Implikasi bagi Masa Depan Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia

Melalui RAKERNAS ini, harapannya lembaga pendidikan tinggi Islam di Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan-tantangan di era digital. Dengan memperkuat kelembagaan, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, pendidikan tinggi Islam dapat terus relevan dan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat dan bangsa.

Kesimpulan

RAKERNAS KE IX APAISI di Makassar telah menjadi momentum penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan dan peluang di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Dengan kolaborasi yang kuat antara semua pihak terkait, diharapkan pendidikan tinggi Islam di Indonesia dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan cepat mengikuti perkembangan zaman.

Leave a Reply